Teori Mimesis & Teori Significant Form

Nama: Andi Fahlia Rusydina

NPM: 202246500770

Kelas: R3K

Mata Kuliah: Filsafat Seni

 

Analisis 3 Karya Design Menggunakan

 Teori Mimesis dan Teori Significant Form

 

 

1.    1. Poster




Dilihat dari teori Mimesis:

Pada poster diatas menunjukkan background tentang beberapa orang yang sedang sibuk bekerja di dunia per film an, terlihat jelas beberapa manusia yang sedang beraktivitas, dan beberapa alat alat yang dipakai dalam pembuatan film seperti kamera, lensa, tripod,dan mic.

 

Dilihat dari Teori Significant Form:

Pada poster diatas terdapat beberapa gabungan antara bidang geometris dan non geometris. Desain dan komposisi warna yang digunakan juga sangat baik sehingga orang yang melihatnya tidak cepat bosan.

 

2.    2.  Flyer

 



Dilihat dari teori Mimesis:

Flyer diatas merupakan sebuah representasi dari kegiatan manusia yang sedang bermain bersama di Pantai.

 

Dilihat dari Teori Significant Form:

Flyer diatas menggunakan prinsip keseimbangan. Kemudian peletakan elemen pada flyer tersebut baik sehingga flyer tersebut terlihat menarik. Pemilihan warna dan typografi juga sangat baik sehingga informasi nya mudah tersampaikan.

 

3. 3.   Iklan

 


Dilihat dari Teori Mimesis:

Pada iklan diatas terdapat beberapa bentuk representasi bahan makanan yang sudah dijadikan makanan siap saji untuk keperluan marketing sebuah produk.

 

Dilihat dari Teori Significant Form:

Iklan diatas  menggunakan Prinsip desain Harmoni, agar memberikan kesan kuat dan aktif sehingga menarik perhatian orang yang melihatnya.


Kesimpulan

Berdasarkan materi yang sudah disampaikan kesimpulannya ada 3 tokoh yang memahami tentang karya seni. diantaranya ada Teori Mimesis sebagai imitasi menurut Plato, kemudian Teori Mimesis sebagai representatif menurut Aristosteles, kemudian yang terakhir ada Teori Significant Form menurut Clive Bell.

Menurut Plato seorang seniman khususnya pelukis itu merupakan penjiplak kelas 2, ia menjiplak dari sebuah jiplakan. Kelebihan teori mimesis sebagai imitasi adalah teori ini dapat digunakan untuk menilai karya, sedangkan kekurangan dari teori ini adalah menganggap lata belakang subjek/pelukis/desainer tidak berpengaruh  terhadap karyanya.

Sedangkan menurut Aristosteles meniru tidak sama dengan menjiplak. Aristosteles mengatakan bahwa hasil  mimesis sejatinya itu bukan Imitasi, melainkan Representasi (penghadiran Kembali sesuatu dengan sesuatu lain yang mewakili)

                 Terakhir, Teori Significant Form menurut Clive Bell. Bell berpendapat bahwa semua pembahasan tentang seni harus bertolak dari pengalaman estetis, artinya hanya orang orang yang mengetahui tentang seni saja yang bisa diblang seni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 1

Laporan Perjalanan Pekan Kebudayaan